SEJARAH
Masalah kurangnya ketersediaan tenaga dokter di NTT masih menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya pelayanan kesehatan di NTT. Karena itu Universitas Nusa Cendana (UNDANA)sebagai Universitas Negeri satu-satunya di NTT merasa terpanggil dan berkewajiban moral untuk membantu serta berperan aktif memenuhi tuntutan pemerintah dan masyarakat NTT agar berbagai masalah kesehatan di NTT dapat teratasi. Kontribusi yang dapat diberikan oleh UNDANA adalah melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya ialah dengan mendirikan Fakultas Kedokteran yang memang sudah sejak lama dinantikan kehadirannya di bumi Nusa Tenggara Timur.
Pendirian FK Undana diawali dengan pemaparan rencana pembukan FK Undana oleh Rektor Undana didepan perwakilan Gubernur NTT, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Ketua Bapeda serta para alumni Undana pada acara Dies Natalis Undana ke-43 pada Mei 2005. Rencana ini mendapat tanggapan positif pemerintah daerah NTT baik eksekutif maupun legislatif sehingga pada November 2005 dibentuklah tim pendirian FK Undana. Pada Maret 2006 Tim ini yang terdiri dari dokter dari Undana, Dinas Kesehatan Provinsi dan RSUD Prof. W.Z. Johanes Kupang. yang tergabung dalam tim Studi kelayakan melakukan sosialisasi ke 9 Kabupaten/Kota diantaranya Kabupaten Belu, TTS,TTU, Sumba Barat, Sumba Timur, Ende, Sikka dan Kota Kupang. Hasilnya para Bupati/walikota dan Pimpinan DPRD mendukung dibukanya Fakultas Kedokteran di Undana. Kemudian Tim ini juga melakukan studi banding ke Ditjen Pelayanan Medik, Ditjen Dikti, KADIK, UI, UNAIR, UNUD, dan UNRAM.
Pada bulan April 2006 sosialisasi pendirian FK Undana juga dilakukan oleh Rektor Undana, Ketua DPRD, Kasubdin Tenaga Kesehatan Dinkes provinsi NTT dan anggota DPRD ( komisi D) provinsi NTT ke Deputi kelembagaan Menpan, Komisi X DPR RI, Deputi Bidang Kepegawaian BKN, Pusat Pengembangan SDM kesehatan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Studi banding dan studi kelayakan juga dilakukan oleh tim pendiri FK Undana ke Fakultas Kedokteran lain seperti Fakultas Kedokteran Lampung, . Fakultas Kedokteran Udayana, Program Studi Kedokteran UNRAM, dan Fakultas Kedokteran UNRAM.
Pendirian FK Undana
juga mendapat dukungan yang cukup baik dari Flinders University Adelaide
dan CDU Darwin Australia. Dukungan ditunjukan dengan kunjungan
Prof.Paul Warley, Dean School of Medicine, Flinders University ke Undana
pada bulan September 2007 untuk mendukung pendirian FK Undana.
Tim pendirian FK Undana melakukan finalisasi hasil studi banding dan
studi kelayakan pendirian FK Undana kemudian pada bulan April 2007
dilakukan seminar dan lokakarya persiapan pembukaan Fakultas Kedokteran
di Aula Undana sekaligus dilakukan penandatanganan MOU dengan para
Bupati se-NTT yang disaksikan oleh Gubernur NTT, Anggota DPRD NTT, DPRD
Kabupaten/Kota serta para kepala dinas/lembaga terkait.
Kurikulum yang digunakan di Fakultas Kedokteran Undana adalah Kurikulum berbasis Kompetensi yang sesuai dengan standar yang Konsil Kedokteran Indonesia. Dalam rangka persiapan kurikulum di FK Undana pada tanggal 6 sampai dengan 8 September 2007 dilakukan workshop kurikulum pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Undana di aula RSUD Prof.Dr.W.Z.Johanes Kupang.
Pada bulan Oktober 2007 Rektor, tim pendirian FK Undana bersama dengan Tim dari UNHAS dan MKKI melakukan finalisasi penyusunan proposal pembukaan Fakultas Kedokteran Undana yang kemudian proposal ini diajukan kepada Mendiknas, Dirjen Dikti dan lembaga terkait di Jakarta.
Pada bulan November 2007 MKKI dan KKI, DIKTI dan DPR RI Komisi XI menyetujui pembukaan Fakultas Kedokteran Undana. Pada tanggal 11 Juli 2008 dikeluarkan keputusan dari Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia no. 2122/D/T/2008 tentang ijin pendirian Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana. Kegiatan belajar mengajar di PSPD FK Undana resmi tahun Akademik 2008/2009 dengan mahasiswa angkatan pertama sebanyak 52 orang dengan tenaga CPNS dosen sebanyak 15 orang.
LAB
Laboratorium merupakan wadah bagi sivitas akademika melakukan pengembangan ilmu melalui penelitian dan melakukan praktek belajar. Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala laboratorium yang ditunjuk atas dasar kompetensi bidang ilmu serta kemampuan melakukan pengembangan ilmu. Tugas seorang kepala laboratorium adalah melakukan pengelolan laboratorium, melakukan koordinasi serta memimpin pengembangan ilmu pada bidang kajian tertentu melalui kegiatan penelitian. Laboratorium beranggotakan kelompok dosen dan didukung oleh tenaga penunjang akademik yang terdiri dari peneliti, laboran, analis, teknisi dan tenaga administrasi. Saat ini Fakultas Kedokteran memiliki 6 Laboratorium, yaitu :
- Laboratoriun Basah (Ka.Lab: dr. Regina M. Hutasoit,M.Kes)
- Laboratorium Kering (Ka.Lab: Dr. dr. Christina Olly Lada, M.Gizi),
- Clinical Skill Laboratorium (Ka.CSL: I Made Artawan,M.Biomed., SpAn),
- Laboratorium CBT (dr.Dyah Gita Rambu Kareri, M.Si.,M.Med.,Sp.KFR)
Laboratorium Fakultas Kedokteran Undana, Terdiri dari 2 lantai, Lantai.1 dilengkapi dengan Laboratorium Kering (Mikrobiologi, Parasitologi, Histologi, Anatomi, Patologi dan Histologi), Laboratorium Basah (Biokimia, Patologi Klinik, Faal, Farmakologi dan Gizi), Ruang Kepala Laboratorium dan Ruang Laboratorium Penelitian. Lantai 2. dilengkapi dengan 4 ruangan Tutorial, 2 ruangan kerjasama, 1 ruangan Konseling mahasiswa, ruangan penjaminan mutu, ruangan komisi etik dan ruangan BEM/BLM.
PROGRAM STUDI
Visi Keilmuan
Prodi Pendidikan Dokter dan Prodi Profesi Dokter
“Menjadi Pusat Studi Unggulan Pendidikan Tinggi Kedokteran yang Bermutu, Relevan dan Berdaya Saing Global, Kawasan Lahan Kering Kepulauan Tahun 2030”
Misi Keilmuan
Prodi Pendidikan Dokter dan Prodi Profesi Dokter
-
Perluasan dan Peningkatan Akses, Mutu Pendidikan Kedokteran yang Relevan, Adil, dan Inklusif yang Berbasis Lahan Kering Kepulauan;
-
Pengembangan Karakter, Minat, Bakat dan Kesejahteraan Mahasiswa;
-
Peningkatan Mutu Sumber Daya Prodi yang Berbasis Ilmu Pengetahuan Teknologi Kedokteran dan Kesehatan (IPTEKDOKES);
-
Peningkatan Pelayanan Prodi sebagai Unit Kerja BLU yang Inovatif, Efektif, Efisien dan Produktif.
Tujuan
Prodi Pendidikan Dokter dan Prodi Profesi Dokter
-
Menghasilkan Dokter dengan Keunggulan Lahan Kering Kepulauan yang Berkualitas, Terampil, Ahli, Professional dan Mampu Bersaing secara Internasional;
-
Melaksanakan Layanan Tridharma yang Bermutu, Relevan, Adil, Inklusif dan Berciri Budaya Lahan Kering Kepulauan;
-
Mengembangkan Karakter, Penalaran, Minat, Bakat dan Kesejahteraan Mahasiswa;
-
Meningkatkan Mutu Sumber Daya dan Terwujudnya Tata Kelola Pendidikan Akademik dan Profesi Kedokteran yang Inovatif, Partisipatif, Transparan, dan Akuntabel;
-
Digitalisasi Manajemen Pelayanan Akademik dan Profesi Kedokteran;
-
Meningkatkan Efektifitas, Efisiensi dan Produktifitas Revenue Generating Unit.
Sasaran
Prodi Pendidikan Dokter dan Prodi Profesi Dokter
-
Meningkatnya Lulusan Dokter dengan Keunggulan Lahan kering Kepulauan yang Berkualitas, terampil, Ahli, Profesional dan Mampu Bersaing secara Internasional;
-
Meningkatnya Akses dan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Akademik dan profesi Kedokteran dengan Keuanggulan Kedokteran Lahan kering kepulauan;
-
Meningkatnta Mutu, Relevansi Pendidikan Akademik dan Profesi Kedokteran melalui Pengembangan Kemitraan para Stakeholder;
-
Meningkatnya Mutu dan Relevansi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Bidang Iptekdokes;
-
Meningkatnya Mutu Pembinaan Penalaran, Minat, Bakat, dan Kesejahteraan Mahasiswa;
-
Meningkatnya Budaya dan Ideologi Kebangsaan;
-
Meningkatnya Mutu Sumber daya (Dosen, Tendik dan Alumni);
-
Mewujudkan Sistem Informasi Manajemen Layanan Akademik yang Terintegrasi di Prodi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter yang Terintegrasi;
-
Meningkatnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk Optimalisasi Layanan Tridharma.